Ratna Sofia

Author

Menutup 2015 : 3 Highlights

2 comments


Desember 31, bagaimanapun, akan selalu jadi hari dimana kita punya ruang untuk menghadirkan 364 hari sebelum ini. Waktu kita membuat resolusi, waktu kita mendesain mimpi, hingga pada akhirnya menjalani hari demi harinya.

Kepada 2015, izinkan saya mencatat tiga hal yang menjadi highlight sepanjang tahun ini.


Turning Point
Sedikit mengutip dari kalimat Kurniawan Gunadi; bahwa ada satu titik kita mengalami masa dimana rasanya ingin menghilang dari peredaran, hingga tidak ingin dihubungi siapapun. Bukan karena kita ingin menyendiri, tapi kita ingin mengambil jeda dan membiarkan diri kita berjuang untuk kemudian kembali lagi ke permukaan.

Hal ini juga kejadian sama saya di akhir 2014 lalu. Menjadi hari-hari dimana ga ada yang lebih baik dibanding menenggelamkan diri dari pikuk orang kebanyakan. Blog ini bahkan saya tenggelamkan. Ya, segitunya. Seperti kata Kak Gun, “… maka hilanglah, kejarlah dunia itu, dan kembalikan dengan pencapaian terbaik...”

Beruntung, awal 2015, kemudian menjadi turning point buat saya. Ada kata “Hai”, untuk dunia yang baru.


Pencapaian
Apa yang akhirnya bisa disebut pencapaian? Saya juga ga tahu pasti. Tapi yang bikin saya senyum, ada deretan desain mimpi yang akhirnya tercoret. Mulai dari ragam destinasi, pelajaran dan pengalaman baru, sampai jenjang karir.

Saya bisa senyum bangga waktu menginjakkan kaki di puncak Anak Krakatau; saya bisa ketawa lepas sepanjang perjalanan ke Pahawang, saya bersyukur untuk dipercaya mendapat amanah baru di kantor, saya senang mendengar cerita teman walau hanya ditemani secangkir kopi, saya bahagia waktu bisa beli ini-itu untuk orang tua. Dan ratusan moment lain yang mulai berpendar satu satu di kepala saya.

--
Bagi sebagian orang, apa yang saya lalui mungkin terlihat mulus, terlihat beruntung. Tapi, yang orang-orang alfa lihat, adalah prosesnya, perjalanan menuju kesananya.

Bagi sebagain orang, apa yang saya capai mungkin adalah hal cetek. Tapi, yang orang-orang alfa lihat, bahwa ada hati yang nyaman dan bahagia ketika seorang saya meraihnya.
--

Yang saya mau bilang, masing-masing kita punya standar dan cara pandang yang beda atas sesuatu. Kita ga melulu mesti sama dengan apa yang diekspektasikan orang. Sok tahu saya sih gitu.


Teman Perjalanan
Bab terpanjang, teristimewa, adalah tentang teman perjalanan. Banyak sekali ragamnya. Ada yang teman musiman, teman segala cuaca, teman main, sampai teman pemburu makanan.

2015 terlalu menyisakan banyak cerita soal mereka. Ada yang lamaran tapi ga bilang-bilang. Ada yang ngilang pasca BEM berakhir. Ada rekan kantor yang menjauh dengan dan tanpa sebab. Ada dua sahabat yang akhirnya menikah dan jadi pasangan. Ada yang bilang kangen tapi kalau jalan sama temen-temen lain gak pernah ngajak. Ada yang kerjanya wacana-an mulu. Begitupun dengan ada teman-teman baru yang datang; yang kemudian hampir sama banyaknya dengan mereka yang pergi. Dan ada kesadaran, bahwa hal kaya gini sudah sewajarnya terjadi.

Namun pada akhirnya; kepada mereka, yang menemani saya dalam setiap fase di 2015 ini, terimakasih buat waktunya. Terimakasih buat kesempatan untuk melewati hari bersama kamu. Sukses teyus!

- Sebagian dari Teman Perjalanan -


Ratna Sofia.
31 Desember 2015, pukul 22.07
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments:

Please leave your comment here :