Ratna Sofia

Author

December Getaway : A Sweet Dessert for a Wonderful Year

1 comment
Al Qasba, 24 Desember 2016.

Ini adalah akhir dari minggu kedua saya disini.
Selama dan dalam perjalanan, ada banyak hal yang terekam. Baik di kamera, pun di kepala. File di kamera terus menumpuk, satu-satu mungkin akan terhapus. Ingatan di kepala apalagi. Bisa usang jika tak sering mengingat.

Untuk itu, saya catatkan sedikit rekamnya disini.

Home of Lights.
Adalah kesan pertama waktu pesawat kami melayang di atas permukaan Dubai. Belum pernah saya melihat gugus cahaya seperti itu. Lampu-lampu kuning keemasan menyemut rapi, membentuk pola mengagumkan

Courtesy of dailymail

Begitu pula setelah mendarat dan berkeliling kota. Tidak satu sudutpun tertinggal tanpa cahaya. Semua partikel rasanya bisa memantulkan kilau.


Pencakar Langit.
Negeri ini adalah gugus yang ditutupi oleh pencakar-pencakar langit. Nyaris semua sudut! Hanya ada gedung, gedung, gedung, dan gedung yang tak berjarak, kecuali spasi seluas lahan parkir.

Ya, semua orang pasti tahu landmark Republik ini. Burj Khalifa. Bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. 160 lantai, dengan ketinggian 2.717 kaki dari atas permukaan bumi.

Courtesy of Emaar
Too high!

Jangan sedih. Burj Khalifa tak sendiri. Ada Burj Al Arab, si hotel bintang 7 yang jadi hotel tertinggi ketiga di dunia. 

Burj Al Arab from Jumeirah Hotel

Burj Al Arab from Jumeirah Beach


Jangan sedih. Mereka tak berdua. Ada lebih dari 150 bangunan yang dikategorikan pencakar langit dunia yang ‘berdomisili’ di Republik ini.


Rekayasa Manusia
Inilah negeri dengan rekayasa manusia paling dahsyat. Dubai, sebagai salah satu dari 7 Emirat di UAE, adalah kota dengan arsitektur yang luar biasa.

Pulau Buatan : The Palm Jumeirah.
Pulau Palm dan The World, di Dubai, adalah pulau buatan manusia terbesar di dunia. Pulau ini panjangnya hampir 500 km ke garis pantai Dubai. Kebayang dong gimana laut 'diurug'? Tercatat ia menghabiskan 94 milyar meter kubik pasir.

Courtesy of Traveldigg

Courtesy of Traveldigg
Next to Atlantis The Palm. Hotel tertinggi yang ada di pulau ini.


Dubai Miracle Garden
Si Kebun Ajaib Dubai ini adalah kebun taman bunga alam terbesar di dunia yang luasnya mencapai 72.000 meter per segi dan punya lebih dari 45 juta bunga.

Di belakang si Bapak dan Ibu, adalah pesawat Emirates  beneran (bukan replika) yang seluruh tubuhnya dibungkus bunga. Kebayang dong pesawat Emirates betulan besarnya segede apa?


Dubai Mall
Mall Dubai adalah mall terbesar di dunia dengan keseluruhan areanya. Di mall ini terdapat akuarium terbesar kedua di dunia, panel akrilik terbesar di dunia, dan toko permen terbesar di dunia. Dari tempat ini juga kita bisa menyaksikan bangunan paling tinggi di dunia itu. Menonton pertunjukan air mancur yang megah, berlatar Burj Khalifa.

Dubai Mall

Segala rangka Dinosaurus ada di Mall ini :')


Ferarri World
The one and only, Ferrari World di Abu Dhabi. Dengan rangka ruang terbesar yang pernah ada.

Courtesy of Royalpark
Cheers

Next to Ferrari Car
Personil Kurang 1, Kapten!


Global Village
Bukan Dubai namanya, kalau bikin yang biasa aja. Tempat ini terklaim sebagai projek pariwisata, rekreasi, dan pusat perbelanjaan dunia terbesar.  Elo mau berkunjung ke benua apa aja ada disini. Bisa ke China, ke Turki, Mesir, Jerman, New York, Paris, Inggris, dan ratusan negara lainnya dalam satu hari. :)) Jadi bisa dibilang dengan seharian kesini, saya udah keliling dunia kemarin itu :))

Lagi main ke Inggris :))

Ini di Mesir. Depan Sungai Nil :))


Telur Ceplok Moment
Adalah satu dari sebaris hal yang membuat saya jatuh hati. Hampir setiap sore mata kami disuguhi kuning telur dari Telur Ceplok yang bulat sempurna.



Tak ada hujan disini.
Pun tak ada mendung yang berani menghinggapi si Telur Ceplok.

:))

---

Hingga tulisan ini dibuat, saya menyadari bahwa saya dibuat jatuh cinta akan hal-hal di atas. Namun, ada kontemplasi yang menghantarkan perasaan saya akan arti pulang. Akan arti rumah, yang ternyata jauh lebih saya cintai.

Bali.
Dengan malam yang ‘sangat pelit’ akan lampunya.
Tapi setiap malam saya bisa memandang jauh ke atas, mengenali berbagai rasi bintang. Jelas, tegas, dan tanpa polusi cahaya.

Bali.
Pulau sekaligus provinsi yang punya peraturan daerah, untuk membatasi bangunan agar tak lebih tinggi dari pohon kelapa. Kecuali tempat peribadatan.
Ada penghormatan dan kesucian yang dijaga.

Bali.
Pulau yang jauh dari rekayasa manusia. Semua tersaji sempurna oleh tangan-Nya.
Gunung, laut, danau, bukit, taman, biota, dan budaya-nya.

Bali.
Pemilik senja yang indah. Meski tak selalu ada telur bulat sempurna yang tidur di ujung garis pantai. Tapi disini ada hujan, yang membungkus bumi dan melahirkan pelangi.



Jadi, siapa bilang dua hal yang 180 derajat berbeda tidak bisa kita cintai keduanya? :)
Berjalanlah. Karena dengan berjalan, kita tahu apa artinya pulang.



Book Cafe Al Qasba.
Dengan secangkir cappucino hangat. Pukul 9.20 PM waktu setempat.


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

1 comment:

Please leave your comment here :