Ini berawal saat kemarin gue nonton TV One di program Apa Kabar Indonesia Siang. Ternyata banyak hal menarik seputar Indonesia yang pas gue nonton jadi bengong sendiri. Banyak yang nggak gue tau. Entah karena selama ini di Bogor jarang (banget) bahkan hampir bisa dibilang nggak pernah, yang namanya nonton TV, apalagi mantengin berita. Jadi rasanya agak maklum saat gue terlihat norak ketika ketemu TV.
Salah satu yang menarik adalah keberadaan Semut Orange. It’s so unyu. As unyu as it’s name. Haha, naooon -_-
![]() |
Semut warna orange :D Unyuuu :3 |
Kalau guru punya sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, mungkin gue juga akan memberikan sebutan hampir serupa ke pasukan semut orange ini. Jadi buat yang belum tau (atau cuma gue doang yang baru tau? -_-), semut orange adalah komunitas di daerah Jakarta yang dengan jiwa besarnya, tanpa embel-embel apapun, secara sukarela menjadi polisi pembersih ranjau paku.
Bincang-bincang antara seorang reporter TV One dengan pelaku penyebar ranjau paku, gue simak dengan baik (setidaknya lebih baik dari saat gue nyimak menpas di kelas -.-). Kalau yang ini memang cerita lama di Jakarta. Paku-paku sengaja disebar, dengan target korban kendaraan bermotor. Dan yang kemudian meraup keuntungan, siapa lagi kalau bukan tukang tambal ban.
Nah ini sulit kan yah. Polantas nggak sedikit yang dikerahkan untuk meminamilisir korban. Tapi uang yang cukup menggiurkan dengan pekerjaan yang sangat gampang terlanjur jadi daya tarik beberapa oknum. Jadi semakin sulitlah membatasi gerak mereka. FYI, upah buat sebar paku ini 25ribu menurut si narasumber tadi.
Well, namanya dunia, ada hitam, ada putih. Disinilah mereka, pahlawan keren itu, datang dengan sukarela. Di tengah-tengah pekerjaannya, yang ada sebagai tukang ojek, penjual sayuran, pensiunan, dsb, mereka merelakan waktu senggangnya untuk berkeliling di berbagai ruas kota. Yap, tepat! Mereka beroperasi membersihkan jalanan dari ranjau paku. Terdengar gampang? Enggak sama sekali. Menyisir jalanan kota yang segitu luasnya, setiap hari, kepanasan, polusi, tanpa gaji, bukankah hal yang luar biasa teman-teman?
Setidaknya, itu luar biasa bagi gue yang sering menghabiskan waktu nggak maksimal. Belajar dari mereka, malu rasanya kalau kita harus mengeluh dan bilang 24 jam sehari adalah waktu yang kurang. Naif yah kita. Hehe..
Balik ke Semut Orange. Keluarbiasaan mereka, makin bikin iri. Selain patroli jalanan, mereka juga buat kios tambal ban gratis! Kurang luar biasa apalagi yah. Sementara mereka bukan orang berduit, yang punya backingan ini itu. Mereka cuma modal hati, semangat, dan udah.
Guepun kepo, gimana sih asal-usul Semut Orange, yang namanya lumayan unik di telinga. Mbah google pun membantu. Dan ternyata, pemberian nama "Semut Orange" ini terilhami dari hewan yang hidup secara gotong royong dan memiliki tugas masing-masing, yang dikerjakannya secara baik. Siapa dia? Semuuuuttttt u,u
Sedangkan Orange merupakan warna yang identik dengan Jakarta. Dan katanya, kalau di Bahasa Inggrisin, semut kan bahasa Inggrisnya, ANT. Itu sesuai dengan visi misi mereka, yaitu Action No Talk.
*standing apllause*
Dan buat ‘semut-semut orange’, terimakasih sudah mengajari arti ikhlas dan peduli yang sebenarnyaa :)
Bincang-bincang antara seorang reporter TV One dengan pelaku penyebar ranjau paku, gue simak dengan baik (setidaknya lebih baik dari saat gue nyimak menpas di kelas -.-). Kalau yang ini memang cerita lama di Jakarta. Paku-paku sengaja disebar, dengan target korban kendaraan bermotor. Dan yang kemudian meraup keuntungan, siapa lagi kalau bukan tukang tambal ban.
Nah ini sulit kan yah. Polantas nggak sedikit yang dikerahkan untuk meminamilisir korban. Tapi uang yang cukup menggiurkan dengan pekerjaan yang sangat gampang terlanjur jadi daya tarik beberapa oknum. Jadi semakin sulitlah membatasi gerak mereka. FYI, upah buat sebar paku ini 25ribu menurut si narasumber tadi.
Well, namanya dunia, ada hitam, ada putih. Disinilah mereka, pahlawan keren itu, datang dengan sukarela. Di tengah-tengah pekerjaannya, yang ada sebagai tukang ojek, penjual sayuran, pensiunan, dsb, mereka merelakan waktu senggangnya untuk berkeliling di berbagai ruas kota. Yap, tepat! Mereka beroperasi membersihkan jalanan dari ranjau paku. Terdengar gampang? Enggak sama sekali. Menyisir jalanan kota yang segitu luasnya, setiap hari, kepanasan, polusi, tanpa gaji, bukankah hal yang luar biasa teman-teman?
![]() |
Mereka yang luar biasa. Semut Orange! |
Balik ke Semut Orange. Keluarbiasaan mereka, makin bikin iri. Selain patroli jalanan, mereka juga buat kios tambal ban gratis! Kurang luar biasa apalagi yah. Sementara mereka bukan orang berduit, yang punya backingan ini itu. Mereka cuma modal hati, semangat, dan udah.
Guepun kepo, gimana sih asal-usul Semut Orange, yang namanya lumayan unik di telinga. Mbah google pun membantu. Dan ternyata, pemberian nama "Semut Orange" ini terilhami dari hewan yang hidup secara gotong royong dan memiliki tugas masing-masing, yang dikerjakannya secara baik. Siapa dia? Semuuuuttttt u,u
Sedangkan Orange merupakan warna yang identik dengan Jakarta. Dan katanya, kalau di Bahasa Inggrisin, semut kan bahasa Inggrisnya, ANT. Itu sesuai dengan visi misi mereka, yaitu Action No Talk.
*standing apllause*
Dan buat ‘semut-semut orange’, terimakasih sudah mengajari arti ikhlas dan peduli yang sebenarnyaa :)
semut biasa itu dari family formicidae, ordo hymenoptera, class insecta #naon -..-
ReplyDeletekalo semut oren gatau deh klasifikasinya, langka nih baru ketemu, musti dilestarikan ahhaha
umiil, pengen mainnnnnn
ReplyDeletekemaren jumat gw sepedahan sama guruh ngelilingin ipb, trus makan di asrama.. trus ngelilingin asrama, trus ke taman rusunawa, trus rencana mau wallsliding-lawannya wallclimbing- juga di asrama dong baaang~ #pamer
ReplyDelete