Pintu-pintu terbuka lebar
Menyiapkan sambutan yang seolah tak boleh kulupakan
Kapak, pisau, bergelayutan di balik pintu
Aroma bangkai siap menguliti setiap raga yang berkesempatan masuk
Dua tiga manusia yang adalah hakim,
Sudah siap dengan putusan di balik jubah kebesarannya.
Ah, tak usah dibacakan
Aku pun tau apa isinya.
Aku ratna.
Terdakwa yang tertuduh.
Aku ratna.
Yang dipersiapkan masuk pintu itu.
Puluhan pasang mata yang turut hadir,
Tak satupun terlihat iba.
Tak satupun berduka.
Aku tau salahku.
“Diam”
Ya, cuma itu.
*Catatan kaki :
That was me, a year ago. But time taught me to change. I learned, and see now.
Pas baca ini lagi, ingatan terbanting ke tepat setahun yang lalu.
ReplyDelete