
Dialah batas antara pesonamu dan aku.
Sekat yang memisahkan dua kembar yang kini berbeda
Angsa cantik, maukah kau menengok sejenak saja ke belakang?
Pesonaku memang tak seindah kamu
Kau, jauh lebih segalanya daripadaku.
Maka, lihatlah galeri tanpa nama itu.
Telah aku pahat sedikit lukisan disana
Kelak tengoklah ia
Meski tanpa nama, hati yang pernah merasa, pasti kan meraba
Ah ya.
Kau pernah bilang, aku tak peduli lagi, lupa, dan berubah.
Tak bisa kuelakkan.
Mungkin semua memang tak sama.
Tapi bukankah ini bisa dijalani bersama?
Dan kupastikan. Ada beberapa jengkal yang tak pernah berubah.
Kau tau?
Orang yang kau kenal dengan baik,
Yang kau rawat saat sakit.
Yang sering bertingkah konyol.
Pemilik pembicaraan absurd
Pengisi harimu dengan kesal, senyum, tawa,
dan belakangan (baru aku sadari) ; air mata,
itu masih berdiri.
Tapi biarlah.
Di luar sana, banyak sekali angsa-angsa hebat
Kau bisa jadi temannya
Terlebih dengan sayapmu yang kini begitu cantik,
kemampuan terbangmu yang memesona,
maka pergilah..
Aku jauh dari kata siap untuk kemungkinan itu.
Ah ya.
Kau pernah bilang, aku tak peduli lagi, lupa, dan berubah.
Tak bisa kuelakkan.
Mungkin semua memang tak sama.
Tapi bukankah ini bisa dijalani bersama?
Dan kupastikan. Ada beberapa jengkal yang tak pernah berubah.
Kau tau?
Orang yang kau kenal dengan baik,
Yang kau rawat saat sakit.
Yang sering bertingkah konyol.
Pemilik pembicaraan absurd
Pengisi harimu dengan kesal, senyum, tawa,
dan belakangan (baru aku sadari) ; air mata,
itu masih berdiri.
Tapi biarlah.
Di luar sana, banyak sekali angsa-angsa hebat
Kau bisa jadi temannya
Terlebih dengan sayapmu yang kini begitu cantik,
kemampuan terbangmu yang memesona,
maka pergilah..
Aku jauh dari kata siap untuk kemungkinan itu.
mantaaaaaaaaaaap
ReplyDeletebal kau pintar e merangkai kata
sampe sa harus baca dua kali baru sa mengerti
Ahahaha... Ga juga le.
ReplyDeleteKebetulan lagi lurus aja :p
wah, pencapaian yg keren!
2 kali bisa ngerti :) walaupun pasti ga tau yee siapa, haha..