16 jam terkapar tanpa bisa melakukan suatu yang berarti, akhirnya iseng membuka sebuah file di PC. Adalah file berjudul Rekam Jejak, dengan tanggal pembuatan 26 Mei 2012 yang menarik perhatian. Selamat membaca :)
Mei 2012.
Agak-agak bosan dengan setelan playlist PC yang itu-itu aja, hari ini gue memutuskan untuk menyetel sebuah tayangan yang dengan sendirinya berkelebat di benak bak slideshow video akhir sekolah. Nggak seperti CD bajakan, yang macet di tengah, atau tayangan youtube yang buffering. Rekaman satu ini tersetel dengan lancarnya.
Mei 2012.
Agak-agak bosan dengan setelan playlist PC yang itu-itu aja, hari ini gue memutuskan untuk menyetel sebuah tayangan yang dengan sendirinya berkelebat di benak bak slideshow video akhir sekolah. Nggak seperti CD bajakan, yang macet di tengah, atau tayangan youtube yang buffering. Rekaman satu ini tersetel dengan lancarnya.
Desember 2011
Waktu itu tanggal 19 pagi. Sebuah sms masuk dan mengatakan, ‘Selamat bergabung Ratna Sofia (staff dept Pendidikan) dalam kepengurusan BEM FEM 2012, mari menjadi garda terdepan untuk FEM yang lebih baik’. Senang? Pasti. Beban? Lebih pasti lagi. Well, dari sini semua cerita dalam kasetnya berawal.
Januari 2012
Di Bali. Bukan sekali dua handphone berdering, entah sms atau panggilan masuk, dan bicara soal proker. Masih keinget gimana riweuhnya dapat PR buat logo. Gak ngerti mau bikin bentuk seperti apa. Mulai dari yang paling kampung, sampai paling norak pernah gue buat.
Februari 2012
Balik ke Bogor lebih cepat dari rencana. Yah, apalagi kalau bukan demi megaproker yang masih mentah tapi beberapa waktu lagi harus segera dieksekusi. Rapat demi rapat. Konflik demi konflik. Bersikukuh buat pertahanin ini itu. Dan adalah Career day juga Economics Contest, penyebab dari semuanya.
Kehujanan, kepanasan, masuk angin, ketawa, nangis, kesel, juga bagian dari hal yang kalau diingat sekarang cuma bisa senyum-senyum sendiri.
:))
Balik ke Bogor lebih cepat dari rencana. Yah, apalagi kalau bukan demi megaproker yang masih mentah tapi beberapa waktu lagi harus segera dieksekusi. Rapat demi rapat. Konflik demi konflik. Bersikukuh buat pertahanin ini itu. Dan adalah Career day juga Economics Contest, penyebab dari semuanya.
Maret-Mei 2012.
CR dan OR EC yang serba kilat. Akhirnya didapatlah total 112 panitia, baik pusat maupun himpro. Dari sini, perjuangannya baru benar-benar dimulai seutuhnya. Boleh bagi cerita dikit yah :’)
Cetak-Sebar
Adalah lebih dari duaribu kertas yang dihabisin buat cetak undangan, proposal, dan lainnya. Sampai printerpun berkali-kali harus masuk rumah sakit. Dan adalah dengan saldo 0 rupiah, cepat atau lambat harus cetak proposal sponsorship yang biayanya 7 digit.
Masalah gak berakhir disana. Kitapun dihantui masalah publikasi ke semua SMA. Ada ambisi. Ada cita. Ada asa. Yang kesemuanya sama, kita mau memutus rantai kegagalan tahun-tahun sebelumnya. Masih inget gimana kita dibagi jadi beberapa tim penyebar undangan di wilayah Bogor. Skip matkul Binal. Menjajakan undangan ke SMA-SMA, yang sumpah, terpencil banget. Mulai dari SMA yang emang beneran dapat undangan, sampai SMK yang sebenernya gak diundang, tapi iseng kita kunjungi.
Masa-Masa Hopeless.
Oke, masa-masa ini benar-benar ada, teman. Masa dimana lo nunggu semua proposal yang udah lo jajakan ke berbagai perusahaan, dan gak satupun memberi signal positif. Massa dimana setelah publikasi yang udah lo lakuin, tapi belum banyak yang menunjukkan tanda-tanda ikut serta.
Bogor-Senayan-Bogor
Ini berlangsung di bulan April. Perjalanan yang menghabiskan lebih dari 7 jam di atas motor ini sukses bikin pundak dan punggung gue lepas berserakan –oke ini lebay. Waktu itu kita ke Dikti, sekitar tanggal 27 April. Gak tau alamat. Dan jam kantorpun tinggal hitungan menit lagi akan habis. Dan, kita datang di H-21 saudara-saudara. Sementara di persyaratan Dikti, jelas terpampang, maksimal H-30 proposal telah diterima. Another hopeless. Waktu itu kita berpikir, cuma takdir Tuhan yang bakal ngelolosin ini proposal.
CIBINONG…!!!!!
Maaf, judulnya di capslock dan dibold + tanda seru. Hahaha.. sejujurnya disini nih kejiwaan gue terasah. Bolak balik cibinong-bogor berkali-kali dalam seminggu ini gak akan gue lupain seumur hidup. Perjalanan pertama, cuma BJB yang berhasil kita kunjungi. Padahal di kiri kanan jalan berjejer dengan, dengan, apa ya? Dengan banyaknya gedung-gedung pemerintahan. Hopeless mau masukin kemana. Yakali masukin ke Polres, atau Satpol PP. Atau Pengadilan Negeri? Ah.
Maaf, judulnya di capslock dan dibold + tanda seru. Hahaha.. sejujurnya disini nih kejiwaan gue terasah. Bolak balik cibinong-bogor berkali-kali dalam seminggu ini gak akan gue lupain seumur hidup. Perjalanan pertama, cuma BJB yang berhasil kita kunjungi. Padahal di kiri kanan jalan berjejer dengan, dengan, apa ya? Dengan banyaknya gedung-gedung pemerintahan. Hopeless mau masukin kemana. Yakali masukin ke Polres, atau Satpol PP. Atau Pengadilan Negeri? Ah.
Akhirnya, kita coba ke Perhutani. Kantor yang sebenernya udah kita kirimin proposal dari kapan tau, tapi gak pernah ada kabar. Tapi, apa salahnya. Walaupun kemudian dengan gak sengaja ngeliat disposisi dari atasannya, tertulis jelas, proposal EC ditolak. Ho-re.
Menyabar-nyabarkan diri. Disuruh nunggu, kita tunggu. Sampai waktu tunggunya udah gak wajar, akhirnya gue nanya, kita nunggu siapa ya pak? Kata si bapak-bapak itu, nunggu pegawai, lagi ngambil uang di bank. Nyess. Ada yang gak beres dalam hati gue. Ngambil apa katanya? Uang? Buat kita dong? Haha – girang. Entah keajaiban apa yang terjadi saat itu.
Well, uang yg dikasih, sama sekali gak banyak. Tapi itu uang pertama kita :’) dan sekaligus semangat baru kita. Di saat itulah gue mengutip kata Bong Chandra, ‘saat menunggu adalah bagian dari tindakan, maka menjemput adalah bagian dari kerja keras’.
Penggalan kisah Cibinong selanjutnya adalah yang gue maksud mengasah kejiwaan.
Entah perjalanan yang keberapa, ada massanya kita ditolak, diusir, dipandang dengan pandangan yang seolah-olah mengatakan, “ini gak salah?”. Semuanya. Nyesek. Terlalu nyesek untuk gue tulisin.
Kehujanan, kepanasan, masuk angin, ketawa, nangis, kesel, juga bagian dari hal yang kalau diingat sekarang cuma bisa senyum-senyum sendiri.
TERANG
Ada banyak bagian dari rencana Tuhan yang gak pernah bisa kita prediksi sebelumnya. Termasuk untuk ini. Banyak keajaiban. Banyak kemudahan. Semuanya terbayar. Lunas.
:))
ciye ec ciye.. ada yg nggak diceritain ya kayaknya ini? mueheheuehe :p
ReplyDeletebtw, selamat ya ratna, erdi, dkk, ec-nya sukses :) proud of you :)) semoga kami nyusul ya ceu.
ReplyDeleteayee.. maacih kakak. lain kali pake nama ya :D
ReplyDelete