Aku tak suka rokok. Bahkan sangat benci dengan asapnya. Aku tak menyukai perokok. Bahkan membenci pemakainya. Ya, yang aku benci adalah waktuku dengannya yang akan berkurang.. waktunya dengan orang-orang yang ia sayang akan menipis..
...
Dulu sekali, ayah seorang perokok berat. Sehari entah berapa batang yang ia habiskan. Hidupnya bergantung dari rokok. Dan aku..membencinya.. Membenci bukan aku yang menjadi teman ayah, tapi justru racun itu.
Tapi itu dulu :) Ayah sudah pasti memilihku, abang, dan ibu sebagai teman hidupnya :) Laki-laki nomor satu di hidupku itu, meninggalkan rokok dan menjauhkannya dari hidup kami.
Abang-abangku juga orang hebat, karena mereka tak perlu hidup untuk barang yang sudah ditinggalkan ayah. Mereka tak hidup untuk barang yang mereka tau akan mempersingkat waktunya dengan orang yg mereka sayang.
Dan orang hebat, bukan mereka yang tak pernah salah. Tapi adalah mereka yang kita genggam tangannya untuk berubah. Orang yang kita rangkul bahunya untuk berjalan meninggalkan lelah.
Laki-laki hebat, pasti akan melakukan hal yang sama untuk orang yang mereka sayang :’)
Dan kalian, pastilah laki-laki hebat itu :)
Dan orang hebat, bukan mereka yang tak pernah salah. Tapi adalah mereka yang kita genggam tangannya untuk berubah. Orang yang kita rangkul bahunya untuk berjalan meninggalkan lelah.
Laki-laki hebat, pasti akan melakukan hal yang sama untuk orang yang mereka sayang :’)
Dan kalian, pastilah laki-laki hebat itu :)
keep posting ratnaaa! ^^
ReplyDeleteYou too tantrii :* Have a nice holiday yaa, muaaah :*
ReplyDelete